Sebelum menganalisa apakah warung rokok menggunakan
sistem informasi akuntansi atau yang biasa disebut SIA. Ada baiknya kita
mengetahui lebih dulu apa yang di maksud dengan Sistem Informasi Akuntansi.
Sistem Informasi Akuntansi
(SIA) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan,
mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi financial dan pengambilan
keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Setelah kita mengetahui apa itu
yang di maksud dengan SIA, sekarang adalah saatnya menjawab apakah pedagang
warung rokok menggunakan SIA dalam menjalankan usahanya???. Pastinya dalam
menjawab pertanyaan tersebut saya harus terjun langsung kelapangan melakukan
survey dan wawancara ke salah satu pedagang agar dapat menganalisa dan
menyimpulkan apakah warung rokok tersebut menggunakan SIA dala menjalankan
usahanya??
Pertama saya mengunjungi warung yang berada tidak jauh
dari tempat tinggal saya sekarang (bekasi barat). Dari hasil wawancara kepada pedagang
warung tersebut saya mendapatkan beberapa data tentang beberapa harga rokok dan
bagaimana cara menjalankan usahanya.
1. Modal,
pastinya dalam menjalankan suatu usaha kita memerlukan modal.
2. Membeli
barang dagangan (rokok) ke agen penjual rokok.
3. Menentukan
harga jual.
4. Menjualnya
kepada konsumen.
5. Memisahkan
keuntungan dengan modal yang telah kembali untuk membeli barang yang akan di
jual kembali.
Berikut adalah daftar harga rokok di warung tersebut:
Merek
Rokok
|
Harga
beli di Agen perbungkus
|
Harga
Jual perbungkus
|
Sampoerna Mild
|
Rp. 9.000
|
Rp. 11.500
|
Gudang Garam Filter
|
Rp. 8.500
|
Rp. 10.000
|
Djarum Super
|
Rp. 8.000
|
Rp. 10.000
|
Djie Sam Soe
|
Rp. 9.500
|
Rp. 12.000
|
Dari hasil analisa saya, saya menyimpulkan bahwa warung
rokok tersebut telah menggunakan SIA meski masih sangat sederhana.
Berikut saya buat juga alur flowchartnya: